Global warming sering disebut juga dengan pemanasan global. Pengertian Global warming adalah proses peningkatan suhu bumi yang diakibatkan oleh efek rumah kaca. Apakah efek rumah kaca tersebut? Efek rumah kaca adalah efek yang dihasilkan gas-gass rumah kaca yang menahan sinar matahari agar tetap di dalam bumi dan tidak mengalami radiasi ke luar angkasa.
Perubahan iklim yang disebabkan oleh pemanasan global akan menimbulkan dampak negatif, antara lain mencairnya lapisan es terutama di kutub utara dan selatan yang mengakibatkan naiknya permukaan air laut. Akibatnya, volume lautan meningkat dan permukaannya naik sekitar 9-100 sentimeter sehingga akan menyebabkan tenggelamnya daerah pesisir dan pulau-pulau kecil.
Perubahan iklim juga akan menyebabkan pergeseran musim. Musim kemarau akan berlangsung lama dan dapat menyebabkan kekeringan, sehingga kebakaran hutan meningkat. Kebakaran hutan akan menyebabkan gas CO yang berbahaya bagi manusia banyak terbentuk dan ikut masuk dalam saluran pernapasan manusia ketika sedang bernapas. Penumpukan gas CO dalam saluran pernapasan akan menyebabkan sesak nafas, sehingga mengganggu kesehatan. Pergeseran musim menyebabkan musim hujan datang lebih cepat dengan kecenderungan intensitas curah hujan yang lebih tinggi sehingga menyebabkan banjir dan tanah longsor. Banjir merupakan luapan air yang melanda suatu daerah tertentu. Luapan air tersebut dapat membahayakan kesehatan manusia, karena di dalamnya terdapat mikroorganisme penyebab penyakit, sehingga dapat menurunkan kualitas air dan terjadinya krisis persediaan makanan. Penurunan kualitas air dan krisis persediaan makanan menyebabkan timbulnya penyakit, seperti malaria, demam berdarah, dan diare.
Perubahan iklim dapat kita antisipasi salah satunya dengan adaptasi (penyesuaian) terhadap perubahan iklim yang bertujuan untuk meminimalisasi dampak yang telah terjadi, mengantisipasi resiko, sekaligus mengurangi biaya yang harus dikeluarkan akibat perubahan iklim. Hal-hal yang dapat dilakukan untuk beradaptasi antara lain:
1. Memahami kondisi cuaca dan pergerakan angin sebelum beraktivitas.
2. Penyesuaian pola tanam yang mengikuti peruahan musim.
3. Tidak menggali tanah yang miring di lereng bukit atau gunung untuk mencegah longsor.
4. Bagi yang bertempat tinggal di dekat pantai, agar mewaspadai pasang air laut.
5. Membudayakan hidup bersih dan membiasakan membuang sampah pada tempatnya unuk mencegah banjir karena tersumbatnya aliran air.
6. Membuat bak atau kolam untuk menampung hujan dan membuat sumur resapan.
Usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk mengurangi efek rumah kaca sehingga dapat memperlambat laju pemanasan global adalah:
1. Membudayakan gemar menanam pohon dan menggunakan tanaman hidup sebagai pagar rumah.
2. Penebangan pohon harus diikuti dengan penanaman kembali bibit pohon yang sama dalam jumlah lebih banyak.
3. Hindari membakar sampah.
4. Jangan membuka lahan dengan membakar.
5. Hemat energi.
6. Usahakan menggunakan transportasi umum dan kendaraan yang berbahan bakar ramah lingkungan.
7. Rawat mesin kendaraan secara berkala agar emisi gas buang kendaraan baik.
Penanggulan Global Warming
memperlambat serta meminimalisir efek negatif dari global warming.
1. Mengurangi pemakaian bahan-bakar fosil secara drastis
Bahan bakar fosil dianggap sebagai biang keladi global warming karena pembakarannya yang menghasilkan gas CO2. Salah satu yang dianggap bermasalah adalah mobil. Oleh karena itu, banyak organisasi-organisasi berbasis kelingkungan yang melarang penggunaan mobil.
2. Mengurangi deforestasi
Seperti telah dijelaskan sebelum-sebelumnya, deforestasi atau perusakan hutan mengakibatkan terganggunya kemampuan hutan menyerap CO2 disamping meningkatnya kemungkinan terjadi banjir dan tanah longsor. Untuk itu perlu diupayakan untuk menanam kembali hutan yang gundul (reboisasi).
3. Memberlakukan standar emisi kendaraan bermotor
Semenjak tahun 1990-an, negara-negara di Eropa telah memberlakukan standar emisi kendaraan bermotor yang disebut Euro. Fungsinya adalah agar mobil-mobil yang beredar memiliki emisi gas buang yang kurang lebih sama. Konsekuensinya, kendaraan yang tidak memenuhi standar emisi yang berlaku diharuskan membayar pajak yang lebih besar. Hingga saat ini standar Euro IV telah diaplikasikan dan segera akan diganti dengan Euro V, sementara di Indonesia baru saja dimulai Euro II.
4. Memperbaiki kesadaran masyarakat akan sampah dan lingkungan
Seberapa hebat sebuah rencana penanggulangan global warming, tanpa didukung oleh masyarakat, semuanya adalah sia-sia. Mengapa? Karena masyarakatlah yang berperan secara aktif dalam menanggulangi efek rumah kaca. Tanpa peran serta masyarakat secara aktif mustahil efek rumah kaca dapat diminimalisir.
5. Mengusahakan penggunaan energi alternatif
Beberapa macam metode pemakaian energi akternatif telah diupayakan. Seperti pemakaian pemanas bertenaga matahari, minimalisir pemakaian listrik dan gas untuk kebutuhan rumah tangga. Dalam industri otomotif, telah diperjualbelikan mobil-mobil dengan sistem fuel cell dan hybrid, seperti Toyota Prius, Honda FC-X, dan Honda Civic Hybrid. Sekarang ini tengah dicoba pengablikasian BBM campuran E-85 atau etanol 85, yang artinya 85% etanol dan 15% bensin biasa.
6. Sanksi emisi
Sesuai dengan isi Kyoto Protocol, bahwa negara-negara maju yang menghasilkan emisi lebih tinggi dari kuota diwajibkan membayar denda yang kemudian akan disalurkan ke negara-negara dunia ketiga demi pembangunan infratruktur mereka. Di satu sisi, cara ini baik, karena dapat menyadarkan negara-negara adidaya, seperti Amerika Serikat untuk menjaga jumlah emisi yang dibuang ke alam. Namun di sisi lain, jika negara tersebut kaya dan egois, maka mereka hanya membayar denda tanpa peduli dan berusaha mengurangi tingkat emisinya.
Kamis, 24 Februari 2011
Sabtu, 19 Februari 2011
ANALISIS SYNTAX
Analisis syntax atau parser (penguraian) adalah suatu bagian paling penting dalam sebuah compiler. Bagian ini mengambil inti penting bagian syntactic dari aliran input . Sebagian catatan awal, penganalisis syntax bekerja bertahap sebelum fase analisis lexical. Penganalisis lexical menentukan token yang terdapat pada aliran input berikutnya dan kembali ke parser untuk diperiksa lagi. Penganalisis syntax memperhatikan susunan token agar memungkinkan untuk disesuaikan dengan struktur bahasa pemrograman . Pada bab ini, kita akan memahami tentang fase analisis syntax. Pertama, kita akan membahas aturan uraian dan cara menguraikan dengan singkat. Berdasarkan pada kompleksitas cara parser, disini ada beberapa algoritma parser yang secara luas dibagi atas cara top-down dan bottom-up. Dalam tiap kategori, disana terdapat beberapa parser – seperti parser secara predictive (berulang dan tidak berulang), shift-reduce (operator precedence, parser LR), dan lainnya. Kita akan perlahan melihat ke dalam susunan awal parser dengan yang sederhana seperti parser secara predictive sampai yang kompleks seperi parser LR.
3.1 Aturan Parser
Parser dilihat dari urutan pengembalian token oleh penganalisis lexical dan ekstraksi konstruksi tampilan bahasa secara berurutan. Dengan demikian, aturan penguaraian adalah dua tahapan :
1. Untuk mengidentifikasi konstruksi bahasa ditampilkan pemberian input terhadap program. Jika parser menentukan input adalah sesuai, maka output yang ditampilakan berupa parse tree (pohon faktor).
2. Jika inputan adalah data tidak benar, maka parser menyatakan adanya deteksi kesalahan syntax pada input. Pada keadaan ini, pohon faktor tidak bisa dihasilkan.
3.2 Error Handling
Error handling (penanganan kesalahan) adalah suatu bagian penting pada sebuah kompiler modern. Kompiler dengan kemampuan error handling yang tidak baik tidak akan diterima oleh pengguna, bahkan walaupun itu dapat menghasilkan kode yang benar untuk program yang baik sekalipun. Tantangan yang paling besar disini adalah menebak kesalahan yang mungkin dilakukan programmer dan datang dengan cara menunjukan kesalahan itu secara tepat serta caranya yang tidak lebih dari satu. Ini seharusnya menjadi catatan bagi para perancang bahasa yang tidak menyediakan informasi tentang kesalahan, ini adalah tugas bagi para perancang compiler untuk menyediakan ini. Secara umum terjadiny kesalahan (error) dalam suatu program dapat diklasifikasikan dalam empat kategori sebagai berikut :
1. Lexical error- Ini merupakan kesalahan yang utamanya terletak pada kesalahan ejaan dan kebetulan masukannya berupa istilah asing. Sebagai contoh ‘$’, jika bahasa yang digunakan tidak sesuai dengan itu. Kesalahan ini kebanyakan tertangkap oleh Lexical analyzer.
2. Syntatic error- Ini merupakan kesalahan tata bahasa, seperti tidak sesuainya tanda kurung pada tampilan aritmatika, penyususunan ill-formed, dll. Kesalahan ini sering terjadi pada program. Sebuah parser seharusnya mampu untuk menangkap adanya kesalahan dengn efisien.
3. Semantic error – Ini merupakan kesalahan yang disebabkan oleh variable underfined, tidak sesuainya operands dan operator, dll. Kesalahan ini bisa ditangkap lewat pengenalan beberapa pengujian ekstra selama parsing (penguraian).
4. Logical error – Ini merupakan kesalahan seperti tak terbatasnya loop (perulangan). Di sini tidak ada jalan lain untuk mengetahui adanya kesalahan logika secara otomatis. Bagaimanapun, melakukan debugging mungkin dapat membantu programmer untuk mengetahui adanya kesalahan .
Dengan demikian, sebuah tantangan yang penting dari tahap analysis syntax ini adalah untuk mendeteksi kesalahn syntax. Bagaimanapun tidak seorangpun menyukai compiler yang berhenti setelah pendeteksian kesalahan pertama karena mungkin masih banyak kesalahan yang ada. Jika semua atau sebagian besar kesalahan dapat dilaporkan ke pengguna dalam satu waktu, pengguna dapat memeriksanya dan mengiririm kembali untuk dikompilasi. Laporan suatu kesalahan pada suatu waktu dibutuhkan iterasi dalam jumlah yang besar. Tetapi, pada sebagian besar bentuk, adanya kesalahan pada aliran input menjadi ujung dari sebuah parser untuk sebuah keadaan erroneous, dari sini tidak dapat melakukan pemmrosesan lebih jauh sebelum pekerjaan ini dibatalkan. Caranya terlibat dalam pemrosesan Strategi ini melibatkan proses pengetahuan secara luas sebagai error-recovery strategies.
Yang membedakan dari strategi recovery, disebutkan dengan baik sebagai berikut :
1. Panic mode
2. Phrase level
3. Error production
4. Global correction
Panic mode recovery. Dalam bentuk ini, parser mengesampingkan jumlah token yang cukup untuk dicapai dalam sebuah kedaan turun pada sebuah pendeteksian kesalahan. Satu set token menandai pada akhir konstruksi bahasa yang didefinisikan untuk membuat sebuah synchronizing set. Sebagai contoh yang identik pada sinkronisasi token adalah semicolon, closing brace, end, dll, yang mana sering digunakan untuk mengakhiri kalimat atau mengeblock. Teknik ini termasuk efektif karena setiap parser memperhatikan sebuah sinkronosasi token, dan dampaknya sebelum kesalahan syntax terjadi sanagat besar kemungkinan dapat dilampaui. Walaupun, itu akan melewatkan sedikit banyak token dalam sebuah proses, yang mungkin mengenali beberapa kesalahan yang tidak asli lagi.
Phrase level recovery. Dalam bentuk ini, parser membuat koreksi local dari input untuk mendeteksi kesalahan. Jadi, hasil keluaran input memberikan susunan bahasa yang baik. Sebagai contoh dalam kategori ini termasuk mengganti koma dengan semicolon, menyelipkan karakter yang hilang, dst. Bagaimanapun juga, menyelipkan karakter baru dapat terselesaikan dengan baik sehimgga kesalahan yang asing tidak dikenali dan juga penguraian algoritma dapat diproses tanpa masalah.
Error production.Ini meliputi modifikasi pada susunan bahasa yang mengandung keadaan error. Dalam bentuk ini , compiler mendesain sebuah ide yang sangat baik tentang tipe error yang mungkin terjadi sehingga dia dapat memodifikasi susunan bahasa yang tidak sesuai. Adanya kesalahan input program disini, error production akan membuat penambahan sehingga tercipta kesesuaaian pada susunan bahasa yang baru.
Global correction. Ini merupakan bentuk yang hampir mendekati bentuk teoritikal. Masalahnya, disini dapat menjadi sebuah keadaan yang mengikuti :
Memberikan aliran input x yang tidak benar pada sebuah grammar G, menemukan aliran input lain berupa y yang bisa diterima oleh G, sehingga jumlah token yang menjadi berubah untuk diganti dari x ke y adalah minimum.
Untuk mendekati keadaan yang digambarkan diatas membutuhkan biaya yang sangat mahal, dan untuk membuat program melalui cara error recovery mungkin tidak menjadi apa yang dpikirkan programmer pada awalnya.
Sebelum lanjut ke pembahasan berikutnya pada parser, kita membutuhkan pengetahuan konsep yang sedikit mendasar dan cara penulisan yang digunakan untuk menggambarkan grammar (susunan bahasa).
3.3 Grammar
Sebuah susunan bahasa Gdapat didefinisikan sebagai 4-tuple, dimana VN adalah satu set symbol tidak berbatas yang digunakan untuk menuliskan sebuah grammar, VT adalah satu set yang berbatas (artinya, ini adalah satu set kata yang digunakan dalam bahasa), P adalah satu set aturan produksi dan S Э VN adalah sebuah symbol tak berbatas yang khusus untuk memanggil start symbol pada sebuah grammar. Sebuah string dari bahasa yang digunakan berasal dari S dengan menerapkan production rules dari P. Aturan yang diterapkan pada string perantara terdiri dari urutan dari simbol milik ke VN U VT. Jika terjadi kesesuaian dari sisi kiri pada aturan tertentu dapat ditemukan pula terjadi dalam string,ke mungkinan diganti dengan yang kesesuaian dari sisi kanan. Dengan itu, production rules menentukan bagaimana urutan dari terminal dan simbol nonterminal dapat digantikan oleh beberapa urutan lainnya.
Contoh 3.1 Dengan mempertimbangkan tata bahasa untuk menghasilkan ekspresi aritmatika terdiri dari nomor dan operator simbol +, -, *, /, dan ↑. Aturan tata bahasa dapat ditulis sebagai,
E →EAE
E → (E)
E →- E
E →nomor
A →+
J →-
A →*
A →/
A →↑
Kita dapat menerapkan aturan-aturan untuk memperoleh ungkapan “2 * (3+5 * 4)” sebagai berikut:
E→EAE → EA(E) →EA (EAE) →EA (EAEAE) →EA (EAEA4) →EA (EAE * 4) →EA (EA5 * 4) → EA(E +5 * 4) →EA (3+5*4) →E*( 3 + 5 * 4) →2 * (3 + 5 * 4)
Dalam tata bahasa ini E dan A adalah nonterminal , sedangkan sisanya dari simbol, ini adalah, (.), -, nomer, -, -, *, /, ↑, adalah terminal.
Ada ada beberapa kelas bahasa berdasarkan production rules. Rincian pembahasan A dapat ditemukan dalam buku ini tentang Formal Language. Sebagian besar bahasa pemrograman disusun dengan mempertimbangkan kelas pada Context Free Language. Tata bahasa bebas dari konteks bahasa ini terdiri dari production rules yang pada bagian kiri hanya ada satu nonterminal dan tidak ada terminal . Nama ” ‘konteks bebas” berasal dari kenyataan bahwa sejak sisi kiri mempunyai nonterminal tunggal, disini tidak ada konteks dependensi untuk menerapkan aturan asal dalam proses.
3.1 Aturan Parser
Parser dilihat dari urutan pengembalian token oleh penganalisis lexical dan ekstraksi konstruksi tampilan bahasa secara berurutan. Dengan demikian, aturan penguaraian adalah dua tahapan :
1. Untuk mengidentifikasi konstruksi bahasa ditampilkan pemberian input terhadap program. Jika parser menentukan input adalah sesuai, maka output yang ditampilakan berupa parse tree (pohon faktor).
2. Jika inputan adalah data tidak benar, maka parser menyatakan adanya deteksi kesalahan syntax pada input. Pada keadaan ini, pohon faktor tidak bisa dihasilkan.
3.2 Error Handling
Error handling (penanganan kesalahan) adalah suatu bagian penting pada sebuah kompiler modern. Kompiler dengan kemampuan error handling yang tidak baik tidak akan diterima oleh pengguna, bahkan walaupun itu dapat menghasilkan kode yang benar untuk program yang baik sekalipun. Tantangan yang paling besar disini adalah menebak kesalahan yang mungkin dilakukan programmer dan datang dengan cara menunjukan kesalahan itu secara tepat serta caranya yang tidak lebih dari satu. Ini seharusnya menjadi catatan bagi para perancang bahasa yang tidak menyediakan informasi tentang kesalahan, ini adalah tugas bagi para perancang compiler untuk menyediakan ini. Secara umum terjadiny kesalahan (error) dalam suatu program dapat diklasifikasikan dalam empat kategori sebagai berikut :
1. Lexical error- Ini merupakan kesalahan yang utamanya terletak pada kesalahan ejaan dan kebetulan masukannya berupa istilah asing. Sebagai contoh ‘$’, jika bahasa yang digunakan tidak sesuai dengan itu. Kesalahan ini kebanyakan tertangkap oleh Lexical analyzer.
2. Syntatic error- Ini merupakan kesalahan tata bahasa, seperti tidak sesuainya tanda kurung pada tampilan aritmatika, penyususunan ill-formed, dll. Kesalahan ini sering terjadi pada program. Sebuah parser seharusnya mampu untuk menangkap adanya kesalahan dengn efisien.
3. Semantic error – Ini merupakan kesalahan yang disebabkan oleh variable underfined, tidak sesuainya operands dan operator, dll. Kesalahan ini bisa ditangkap lewat pengenalan beberapa pengujian ekstra selama parsing (penguraian).
4. Logical error – Ini merupakan kesalahan seperti tak terbatasnya loop (perulangan). Di sini tidak ada jalan lain untuk mengetahui adanya kesalahan logika secara otomatis. Bagaimanapun, melakukan debugging mungkin dapat membantu programmer untuk mengetahui adanya kesalahan .
Dengan demikian, sebuah tantangan yang penting dari tahap analysis syntax ini adalah untuk mendeteksi kesalahn syntax. Bagaimanapun tidak seorangpun menyukai compiler yang berhenti setelah pendeteksian kesalahan pertama karena mungkin masih banyak kesalahan yang ada. Jika semua atau sebagian besar kesalahan dapat dilaporkan ke pengguna dalam satu waktu, pengguna dapat memeriksanya dan mengiririm kembali untuk dikompilasi. Laporan suatu kesalahan pada suatu waktu dibutuhkan iterasi dalam jumlah yang besar. Tetapi, pada sebagian besar bentuk, adanya kesalahan pada aliran input menjadi ujung dari sebuah parser untuk sebuah keadaan erroneous, dari sini tidak dapat melakukan pemmrosesan lebih jauh sebelum pekerjaan ini dibatalkan. Caranya terlibat dalam pemrosesan Strategi ini melibatkan proses pengetahuan secara luas sebagai error-recovery strategies.
Yang membedakan dari strategi recovery, disebutkan dengan baik sebagai berikut :
1. Panic mode
2. Phrase level
3. Error production
4. Global correction
Panic mode recovery. Dalam bentuk ini, parser mengesampingkan jumlah token yang cukup untuk dicapai dalam sebuah kedaan turun pada sebuah pendeteksian kesalahan. Satu set token menandai pada akhir konstruksi bahasa yang didefinisikan untuk membuat sebuah synchronizing set. Sebagai contoh yang identik pada sinkronisasi token adalah semicolon, closing brace, end, dll, yang mana sering digunakan untuk mengakhiri kalimat atau mengeblock. Teknik ini termasuk efektif karena setiap parser memperhatikan sebuah sinkronosasi token, dan dampaknya sebelum kesalahan syntax terjadi sanagat besar kemungkinan dapat dilampaui. Walaupun, itu akan melewatkan sedikit banyak token dalam sebuah proses, yang mungkin mengenali beberapa kesalahan yang tidak asli lagi.
Phrase level recovery. Dalam bentuk ini, parser membuat koreksi local dari input untuk mendeteksi kesalahan. Jadi, hasil keluaran input memberikan susunan bahasa yang baik. Sebagai contoh dalam kategori ini termasuk mengganti koma dengan semicolon, menyelipkan karakter yang hilang, dst. Bagaimanapun juga, menyelipkan karakter baru dapat terselesaikan dengan baik sehimgga kesalahan yang asing tidak dikenali dan juga penguraian algoritma dapat diproses tanpa masalah.
Error production.Ini meliputi modifikasi pada susunan bahasa yang mengandung keadaan error. Dalam bentuk ini , compiler mendesain sebuah ide yang sangat baik tentang tipe error yang mungkin terjadi sehingga dia dapat memodifikasi susunan bahasa yang tidak sesuai. Adanya kesalahan input program disini, error production akan membuat penambahan sehingga tercipta kesesuaaian pada susunan bahasa yang baru.
Global correction. Ini merupakan bentuk yang hampir mendekati bentuk teoritikal. Masalahnya, disini dapat menjadi sebuah keadaan yang mengikuti :
Memberikan aliran input x yang tidak benar pada sebuah grammar G, menemukan aliran input lain berupa y yang bisa diterima oleh G, sehingga jumlah token yang menjadi berubah untuk diganti dari x ke y adalah minimum.
Untuk mendekati keadaan yang digambarkan diatas membutuhkan biaya yang sangat mahal, dan untuk membuat program melalui cara error recovery mungkin tidak menjadi apa yang dpikirkan programmer pada awalnya.
Sebelum lanjut ke pembahasan berikutnya pada parser, kita membutuhkan pengetahuan konsep yang sedikit mendasar dan cara penulisan yang digunakan untuk menggambarkan grammar (susunan bahasa).
3.3 Grammar
Sebuah susunan bahasa Gdapat didefinisikan sebagai 4-tuple
Contoh 3.1 Dengan mempertimbangkan tata bahasa untuk menghasilkan ekspresi aritmatika terdiri dari nomor dan operator simbol +, -, *, /, dan ↑. Aturan tata bahasa dapat ditulis sebagai,
E →EAE
E → (E)
E →- E
E →nomor
A →+
J →-
A →*
A →/
A →↑
Kita dapat menerapkan aturan-aturan untuk memperoleh ungkapan “2 * (3+5 * 4)” sebagai berikut:
E→EAE → EA(E) →EA (EAE) →EA (EAEAE) →EA (EAEA4) →EA (EAE * 4) →EA (EA5 * 4) → EA(E +5 * 4) →EA (3+5*4) →E*( 3 + 5 * 4) →2 * (3 + 5 * 4)
Dalam tata bahasa ini E dan A adalah nonterminal , sedangkan sisanya dari simbol, ini adalah, (.), -, nomer, -, -, *, /, ↑, adalah terminal.
Ada ada beberapa kelas bahasa berdasarkan production rules. Rincian pembahasan A dapat ditemukan dalam buku ini tentang Formal Language. Sebagian besar bahasa pemrograman disusun dengan mempertimbangkan kelas pada Context Free Language. Tata bahasa bebas dari konteks bahasa ini terdiri dari production rules yang pada bagian kiri hanya ada satu nonterminal dan tidak ada terminal . Nama ” ‘konteks bebas” berasal dari kenyataan bahwa sejak sisi kiri mempunyai nonterminal tunggal, disini tidak ada konteks dependensi untuk menerapkan aturan asal dalam proses.
JENIS EMPAT SEHAT LIMA SEMPURNA
Jenis Empat Sehat Lima Sempurna
1. Makanan Pokok
Makanan utama berfungsi sebagai sumber tenaga bagi tubuh untuk dapat mampu malakukan aktifitas sehari-hari. Contohnya seperti nasi, jagung, oat, kentang, gandum / tepung terigu, serta umbi-umbian lainnya.
2. Lauk-Pauk
Lauk pada makanan memiliki fungsi untuk memenuhi kebutuhan zat pembangun pada tubuh. Misalnya yaitu tempe, tahu, telur, daging, ikan, dan lain-lain.
3. Sayur-Mayur
Sayur-sayuran pada makanan memiliki fungsi untuk memenuhi kebutuhan zat pengatur pada tubuh. Contoh : Kangkung, bayam, terong, tomat, cabe, kacang panjang, kol gepeng, labu siam, dan lain sebagainya.
4. Buah
Mirip dengan sayur mayur, buah-buahan pada makanan memiliki fungsi untuk memenuhi kebutuhan zat pengatur pada tubuh. Contohnya yakni apel, manggis, markisa, kesemek, salak pondoh, duren, dan lain sebagainya.
5. Susu
Susu sebagai pelengkap di mana tidak ada kewajiban atau keharusan kita untuk mengkonsumsi atau meminumnya. Namun tidak ada salahnya jika kita minum susu setelah makan, karena mengandung berbagai macam kandungan zat yang berguna dan baik bagi tubuh kita
1. Makanan Pokok
Makanan utama berfungsi sebagai sumber tenaga bagi tubuh untuk dapat mampu malakukan aktifitas sehari-hari. Contohnya seperti nasi, jagung, oat, kentang, gandum / tepung terigu, serta umbi-umbian lainnya.
2. Lauk-Pauk
Lauk pada makanan memiliki fungsi untuk memenuhi kebutuhan zat pembangun pada tubuh. Misalnya yaitu tempe, tahu, telur, daging, ikan, dan lain-lain.
3. Sayur-Mayur
Sayur-sayuran pada makanan memiliki fungsi untuk memenuhi kebutuhan zat pengatur pada tubuh. Contoh : Kangkung, bayam, terong, tomat, cabe, kacang panjang, kol gepeng, labu siam, dan lain sebagainya.
4. Buah
Mirip dengan sayur mayur, buah-buahan pada makanan memiliki fungsi untuk memenuhi kebutuhan zat pengatur pada tubuh. Contohnya yakni apel, manggis, markisa, kesemek, salak pondoh, duren, dan lain sebagainya.
5. Susu
Susu sebagai pelengkap di mana tidak ada kewajiban atau keharusan kita untuk mengkonsumsi atau meminumnya. Namun tidak ada salahnya jika kita minum susu setelah makan, karena mengandung berbagai macam kandungan zat yang berguna dan baik bagi tubuh kita
FUNGSI DAN PERANAN SISTEM OPERASI
FUNGSI DAN PERANAN SISTEM OPERASI
Sistem operasi berfungsi sebagai media penghubung terhadap seluruh perangkat komputer yang ada baik dari segi perangkat keras, perangkat lunak maupun pemakai.
Sistem operasi (operating system) mempunyai peran yang sangat vital dari suatu siklus komputer , dikarenakan tanpa sistem operasi komputer tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Peranan yang dilakukan oleh sistem operasi mencakup terhadap seluruh peripheral dari perangkat komputer seperti media input,output,mengatur penempatan data, mengatur file sistem dan lain sebagainya. Oleh karena itu sistem operasi ini sangat perlu diketahui oleh para pengguna komputer.
Dewasa ini sistem operasi berkembang dengan pesat mengikuti perkembangan tekhnologi komputer sehingga parapengguna lebih dimanjakan dengan berbagai kemudahan dalam melakukan komunikasi dengan komputer. Jika dahulu para pengguna komputer lebih banyak harus menghapalkan jenis-jenis perintah maka sekarang ini pengguna sudah dibantu dengan gambar dalam bentuk kotak (toolbar) yang mudah dipahami tanpa harus mengingat perintah-perintah. Disamping itu fasilitas-fasilitas bantuan (help) yang diberikan oleh para pembuat sistem operasi juga secara otomatis (auto detect) oleh suatu sistem operasi terhadap komponen-komponen baru yang sebelumnya tidak ada seperti penambahan fasilitas audio, video, upgrade, memori, penambahan modem dan lain sebgainya.
Sistem operasi berfungsi sebagai media penghubung terhadap seluruh perangkat komputer yang ada baik dari segi perangkat keras, perangkat lunak maupun pemakai.
Sistem operasi (operating system) mempunyai peran yang sangat vital dari suatu siklus komputer , dikarenakan tanpa sistem operasi komputer tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Peranan yang dilakukan oleh sistem operasi mencakup terhadap seluruh peripheral dari perangkat komputer seperti media input,output,mengatur penempatan data, mengatur file sistem dan lain sebagainya. Oleh karena itu sistem operasi ini sangat perlu diketahui oleh para pengguna komputer.
Dewasa ini sistem operasi berkembang dengan pesat mengikuti perkembangan tekhnologi komputer sehingga parapengguna lebih dimanjakan dengan berbagai kemudahan dalam melakukan komunikasi dengan komputer. Jika dahulu para pengguna komputer lebih banyak harus menghapalkan jenis-jenis perintah maka sekarang ini pengguna sudah dibantu dengan gambar dalam bentuk kotak (toolbar) yang mudah dipahami tanpa harus mengingat perintah-perintah. Disamping itu fasilitas-fasilitas bantuan (help) yang diberikan oleh para pembuat sistem operasi juga secara otomatis (auto detect) oleh suatu sistem operasi terhadap komponen-komponen baru yang sebelumnya tidak ada seperti penambahan fasilitas audio, video, upgrade, memori, penambahan modem dan lain sebgainya.
Selasa, 15 Februari 2011
Global warming
Global warming sering disebut juga dengan pemanasan global. Pengertian Global warming adalah proses peningkatan suhu bumi yang diakibatkan oleh efek rumah kaca. Apakah efek rumah kaca tersebut? Efek rumah kaca adalah efek yang dihasilkan gas-gass rumah kaca yang menahan sinar matahari agar tetap di dalam bumi dan tidak mengalami radiasi ke luar angkasa.
Dampak Global warming antara lain :
Perubahan cuaca dan lautan dapat berupa peningkatan temperatur secara global (panas) yang dapat mengakibatkan munculnya penyakit-penyakit yang berhubungan dengan panas (heat stroke) dan kematian, terutama pada orang tua, anak-anak dan penyakit kronis.
Pergeseran ekosistem dapat memberi dampak pada penyebaran penyakit melalui air (Waterborne diseases) maupun penyebaran penyakit melalui vektor (vector-borne diseases).
Degradasi Lingkungan yang disebabkan oleh pencemaran limbah pada sungai juga berkontribusi pada waterborne diseases dan vector-borne disease.
Penanggulan Global Warming
memperlambat serta meminimalisir efek negatif dari global warming.
1. Mengurangi pemakaian bahan-bakar fosil secara drastis
Bahan bakar fosil dianggap sebagai biang keladi global warming karena pembakarannya yang menghasilkan gas CO2. Salah satu yang dianggap bermasalah adalah mobil. Oleh karena itu, banyak organisasi-organisasi berbasis kelingkungan yang melarang penggunaan mobil.
2. Mengurangi deforestasi
Seperti telah dijelaskan sebelum-sebelumnya, deforestasi atau perusakan hutan mengakibatkan terganggunya kemampuan hutan menyerap CO2 disamping meningkatnya kemungkinan terjadi banjir dan tanah longsor. Untuk itu perlu diupayakan untuk menanam kembali hutan yang gundul (reboisasi).
3. Memberlakukan standar emisi kendaraan bermotor
Semenjak tahun 1990-an, negara-negara di Eropa telah memberlakukan standar emisi kendaraan bermotor yang disebut Euro. Fungsinya adalah agar mobil-mobil yang beredar memiliki emisi gas buang yang kurang lebih sama. Konsekuensinya, kendaraan yang tidak memenuhi standar emisi yang berlaku diharuskan membayar pajak yang lebih besar. Hingga saat ini standar Euro IV telah diaplikasikan dan segera akan diganti dengan Euro V, sementara di Indonesia baru saja dimulai Euro II.
4. Memperbaiki kesadaran masyarakat akan sampah dan lingkungan
Seberapa hebat sebuah rencana penanggulangan global warming, tanpa didukung oleh masyarakat, semuanya adalah sia-sia. Mengapa? Karena masyarakatlah yang berperan secara aktif dalam menanggulangi efek rumah kaca. Tanpa peran serta masyarakat secara aktif mustahil efek rumah kaca dapat diminimalisir.
5. Mengusahakan penggunaan energi alternatif
Beberapa macam metode pemakaian energi akternatif telah diupayakan. Seperti pemakaian pemanas bertenaga matahari, minimalisir pemakaian listrik dan gas untuk kebutuhan rumah tangga. Dalam industri otomotif, telah diperjualbelikan mobil-mobil dengan sistem fuel cell dan hybrid, seperti Toyota Prius, Honda FC-X, dan Honda Civic Hybrid. Sekarang ini tengah dicoba pengablikasian BBM campuran E-85 atau etanol 85, yang artinya 85% etanol dan 15% bensin biasa.
6. Sanksi emisi
Sesuai dengan isi Kyoto Protocol, bahwa negara-negara maju yang menghasilkan emisi lebih tinggi dari kuota diwajibkan membayar denda yang kemudian akan disalurkan ke negara-negara dunia ketiga demi pembangunan infratruktur mereka. Di satu sisi, cara ini baik, karena dapat menyadarkan negara-negara adidaya, seperti Amerika Serikat untuk menjaga jumlah emisi yang dibuang ke alam. Namun di sisi lain, jika negara tersebut kaya dan egois, maka mereka hanya membayar denda tanpa peduli dan berusaha mengurangi tingkat emisinya.
Dampak Global warming antara lain :
Perubahan cuaca dan lautan dapat berupa peningkatan temperatur secara global (panas) yang dapat mengakibatkan munculnya penyakit-penyakit yang berhubungan dengan panas (heat stroke) dan kematian, terutama pada orang tua, anak-anak dan penyakit kronis.
Pergeseran ekosistem dapat memberi dampak pada penyebaran penyakit melalui air (Waterborne diseases) maupun penyebaran penyakit melalui vektor (vector-borne diseases).
Degradasi Lingkungan yang disebabkan oleh pencemaran limbah pada sungai juga berkontribusi pada waterborne diseases dan vector-borne disease.
Penanggulan Global Warming
memperlambat serta meminimalisir efek negatif dari global warming.
1. Mengurangi pemakaian bahan-bakar fosil secara drastis
Bahan bakar fosil dianggap sebagai biang keladi global warming karena pembakarannya yang menghasilkan gas CO2. Salah satu yang dianggap bermasalah adalah mobil. Oleh karena itu, banyak organisasi-organisasi berbasis kelingkungan yang melarang penggunaan mobil.
2. Mengurangi deforestasi
Seperti telah dijelaskan sebelum-sebelumnya, deforestasi atau perusakan hutan mengakibatkan terganggunya kemampuan hutan menyerap CO2 disamping meningkatnya kemungkinan terjadi banjir dan tanah longsor. Untuk itu perlu diupayakan untuk menanam kembali hutan yang gundul (reboisasi).
3. Memberlakukan standar emisi kendaraan bermotor
Semenjak tahun 1990-an, negara-negara di Eropa telah memberlakukan standar emisi kendaraan bermotor yang disebut Euro. Fungsinya adalah agar mobil-mobil yang beredar memiliki emisi gas buang yang kurang lebih sama. Konsekuensinya, kendaraan yang tidak memenuhi standar emisi yang berlaku diharuskan membayar pajak yang lebih besar. Hingga saat ini standar Euro IV telah diaplikasikan dan segera akan diganti dengan Euro V, sementara di Indonesia baru saja dimulai Euro II.
4. Memperbaiki kesadaran masyarakat akan sampah dan lingkungan
Seberapa hebat sebuah rencana penanggulangan global warming, tanpa didukung oleh masyarakat, semuanya adalah sia-sia. Mengapa? Karena masyarakatlah yang berperan secara aktif dalam menanggulangi efek rumah kaca. Tanpa peran serta masyarakat secara aktif mustahil efek rumah kaca dapat diminimalisir.
5. Mengusahakan penggunaan energi alternatif
Beberapa macam metode pemakaian energi akternatif telah diupayakan. Seperti pemakaian pemanas bertenaga matahari, minimalisir pemakaian listrik dan gas untuk kebutuhan rumah tangga. Dalam industri otomotif, telah diperjualbelikan mobil-mobil dengan sistem fuel cell dan hybrid, seperti Toyota Prius, Honda FC-X, dan Honda Civic Hybrid. Sekarang ini tengah dicoba pengablikasian BBM campuran E-85 atau etanol 85, yang artinya 85% etanol dan 15% bensin biasa.
6. Sanksi emisi
Sesuai dengan isi Kyoto Protocol, bahwa negara-negara maju yang menghasilkan emisi lebih tinggi dari kuota diwajibkan membayar denda yang kemudian akan disalurkan ke negara-negara dunia ketiga demi pembangunan infratruktur mereka. Di satu sisi, cara ini baik, karena dapat menyadarkan negara-negara adidaya, seperti Amerika Serikat untuk menjaga jumlah emisi yang dibuang ke alam. Namun di sisi lain, jika negara tersebut kaya dan egois, maka mereka hanya membayar denda tanpa peduli dan berusaha mengurangi tingkat emisinya.
Langganan:
Postingan (Atom)